Pada suatu hari di bulan Oktober thn 2019, saya ditelpon oleh teman dari zaman SMA dari 38 tahun yang lalu, walaupun pernah bertemu bbrp kali, ketika usia sdh menginjak kepala 5. Nah..., teman ini, 2 orang, menceritakan bahwa mereka sedang berada di Alahan Panjang. Ini daerah sentra pertanian sayur mayur untuk Sumatera Barat, Riau dan Jambi, bahkan ekspirt sampai ke Singapura. Dan, ketika berkunjung ke sana itu, mereka ditantang oleh sesorang, untuk merubah sampah pertanian yg ribuan ton selama bertahun tahun ini, dibuang begitu saja, untuk dijadikan sesuatu. "Aku aku ingat sama kamu Ndo, kamu 'kan selama ini membuat pupuk. Bisa nggak sampah pertanian ini dijadikan pupuk ?", kata teman saya itu di telpon. Ya jawab, "Ya bisa....!!". Itulah awal dari segala awal, kami membuat Pupuk Bio-Organik LABEK ini.
Ketika teman teman menelpon ini, saya jadi ingat thn 2017, pernah berkunjung kewilayah bersama istri saya.
Dari telpon telponan ini, ketika teman teman saya dah balik ke Jakarta pembicaraan, dilanjut di rumah kami di Bogor beberapa kali pertemuan, sehingga sampai kepada keputusan untuk membuat badan usaha formal, berbentuk Perseroan Terbatas, maka lahirlah nama PT. Alpan Ranah Subur, dan produk pupuk bio-organik dgn merek LABEK.
Bulan Februari 2020, kami bersama sama ke Sumatera Barat, menanda tangani Akta Pendirian PT. Alpan Ranah Subur, dan kemudian ke Alahan panjang, mencari lahan untuk bikin pabrik tempat memproduksi LABEK.
Ketika teman teman menelpon ini, saya jadi ingat thn 2017, pernah berkunjung kewilayah bersama istri saya.
Dari telpon telponan ini, ketika teman teman saya dah balik ke Jakarta pembicaraan, dilanjut di rumah kami di Bogor beberapa kali pertemuan, sehingga sampai kepada keputusan untuk membuat badan usaha formal, berbentuk Perseroan Terbatas, maka lahirlah nama PT. Alpan Ranah Subur, dan produk pupuk bio-organik dgn merek LABEK.
Bulan Februari 2020, kami bersama sama ke Sumatera Barat, menanda tangani Akta Pendirian PT. Alpan Ranah Subur, dan kemudian ke Alahan panjang, mencari lahan untuk bikin pabrik tempat memproduksi LABEK.
Setelah penanda tanganan Akta Pendirian ini, kami berangkat ke Alahan Panjang, melakukan survey lanjutan, termasuk survey lahan tempat produksi. Setelah beberapa hari melakukan Survey, kami akhirnya mendapatkan calon lahan seluas 2500 msq dipinggir jalan Raya Alahan Panjang-Solok, tepatnya Kubang Nan Duo, Sungai Nanam.
Rencana awal lahan untuk tempat memproduksi Pupuk Bio-Organik LABEK |
Ketika kembali ke Jakarta, apa yg didapatkan selama survey di wilayah Alahan Panjang dan sekitar, di matangkan lagi, termasuk rencana produksi pendahuluan untuk membuat sampel untuk uji mutu dan uji effektifitas.
Sementara pembuatan produk pendahuluan untuk uji mutu dan uji effektifitas berlansung, komunikasi denan pihak pemiik lahan di Sungai Nanam tetap berlangsung dgn gencar, dan, sayang sekali, karena satu dan lain hal, lokasi calon lahan tersebut terpaksa batal, karena ada beberapa ketidak cocokan.
Karena itu, kami mencari lokasi alternatif yang lain. InsyaaAllah, akan kami ceritakan lebih lanjut.
Karena itu, kami mencari lokasi alternatif yang lain. InsyaaAllah, akan kami ceritakan lebih lanjut.
----------- ooOoo -----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar